Terlalu Banyak Nonton Televisi Bikin Depresi

Menonton televisi memang bisa memberikan hiburan tersendiri. Tapi sebaiknya jangan terlalu lama, karena menonton televisi dalam jangka waktu lama bisa meningkatkan risiko depresi.

Sebuah studi yang dilakukan peneliti dari Harvard University menemukan terlalu banyak menonton televisi bisa membuat seseorang menjadi tidak aktif yang menyebabkan berbagai gejala emosional dan fisik.

Sebuah survei dilakukan terhadap hampir 50.000 perempuan antara tahun 1992-2006. Tiap peserta diperintahkan mencatat jumlah waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi setiap minggunya, lalu mengisi kuesioner tentang seberapa sering melakukan aktivitas.

Diketahui perempuan yang banyak menghabiskan waktu di depan televisi dan jarang beraktivitas melaporkan kasus depresi klinis atau mengonsumsi obat untuk mengobati depresi.

Selama analisis ini peneliti juga mempertimbangkan aspek kesehatan dan gaya hidup lain yang terkait dengan depresi termasuk berat badan, merokok dan berbagai penyakit yang berkaitan.

Sedangkan orang yang aktif bergerak atau melakukan olahraga memiliki dampak positif seperti meningkatkan harga diri, kontrol diri serta hormon endorfin.

Berdasarkan hasil yang dilaporkan dalam American Journal of Epidemiology diketahui perempuan yang rutin beraktivitas memiliki risiko 20 persen lebih kecil mengalami depresi. Sementara itu perempuan yang menonton televisi 3 jam atau lebih memiliki kemungkinan 13 persen lebih tinggi mengalami depresi.

"Studi sebelumnya telah menyarankan aktivitas fisik untuk mengurangi risiko gejala depresi, dan temuan ini menambah semakin banyak bukti bahwa aktivitas fisik penting dalam menjaga kesehatan otak," ujar Gillian Mead dari Edinburgh's Royal Infirmary, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (15/11/2011).

Umumnya tidak ada penyebab tunggal dari depresi, sedangkan gejala yang muncul biasanya meliputi perasaan sedih, putus asa dan rendah diri yang terus menerus, perubahan nafsu makan (bisa menjadi lebih kurus atau kadang berat badan meningkat) serta menarik diri dari kehidupan sosial.

detikHealth