Kehamilan 8-9 Bulan

Cara Menghitung Hari Perkiraan Lahir

Hari perkiraaan lahir ditentukan untuk memberi persiapan kepada ibu yang akan melakukan persalinan. Secara umum, masa kehamilan dapat dirumuskan berlangsung selama 9 bulan plus 10 hari, atau 280 hari. Namun dari mana kita dapat mulai menghitung 280 hari tersebut? Mari kita simak beberapa cara menentukan hari perkiraan lahir.

Perkiraan atau taksiran tidak selamanya tepat. Seringkali meleset karena berbagai faktor. Bisa saja lebih cepat atau terlambat. Perkiraan kelahiran dapat ditentukan dengan patokan hari pertama haid terakhir. Tentunya ini hanya perkiraan untuk menentukan kapan pembuahan terjadi.

Rumusan mengenai hari pertama haid terakhir ini disebut dengan rumus Naegle. Kelemahan rumus Naegle ini hanya dapat digunakan untuk wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur, yaitu jarak antara haid adalah 28-30 hari. Namun banyak kasus dimana seorang wanita hamil lupa kapan datangnya haid terakhirnya. Hal ini tentu dapat menjadi faktor yang menyebabkan melesetnya hari perkiraan lahir.

Cara menentukan hari perkiraan lahir yang lain adalah dengan USG (Ultrasonograph). Dengan pemeriksaan USG, hari perkiraan lahir dapat diperkirakan dengan lebih akurat. Caranya dengan pemeriksaan USG ketika usia kandungan antara 7 sampai 11 minggu atau trimester pertama. Dengan pemeriksaan USG pada usia kandungan ini, dokter dapat mengukur besar kepala sampai kaki janin dalam satu bidang. Namun apabila dilakukan pada trimester kedua atau ketiga, perkiraan ini semakin tidak akurat.

Dengan mempertimbangkan hasil perkiraan hari pertama haid terakhir dengan hasil perkiraan dengan USG, diharapkan penghitungan HPL dapat dipersempit, sehingga didapat rentang perkiraan yang lebih akurat. Tips ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi, dan semoga saja dapat bermanfaat untuk wanita yang sedang menghitung hari perkiraan lahir.



Pengertian, Tanda dan Gejala Eklamsia Pada Ibu Hamil

Eklamsia adalah kejang yang dialami oleh ibu hamil pada usia kehamilan 8-9 bulan. Eklamsia disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya keracunan pada saat mengkonsumsi obat-obatan dan penyakit darah tinggi yang diderita oleh ibu hamil. Selain faktor medis tersebut eklamsia bisa disebabkan juga oleh faktor psikis dari sang ibu yaitu faktor trauma atau ketakutan saat kehamilan sebelumnya.

Eklamsia pada umumnya dapat ditangani sejak awal kehamilan dengan mengetahui tanda-tanda awal seperti penyakit darah tinggi, bengkak pada bagian tertentu pada tubuh seperti kaki, tangan dan muka dan pada riwayat persalinan sebelumnya untuk ibu yang pernah melahirkan sebelumnya.

Jika ibu hamil mendapati tanda-tanda seperti tersebut diatas, dokter/bidan atau tenaga kesehatan lainya dapat mengantisipasi sebelum terjadinya persalinan dengan eklamsia salah satunya dengan cara melakukan terapi mulai dari awal kehamilan bagi ibu yang memiliki riwayat eklamsia pada persalinan sebelumnya. Terapi yang bisa dilakukan adalah dengan cara mengurangi makanan yang bisa menaikkan tekanan darah seperti mengkonsumsi garam yang berlebihan atau makan daun singkong.

Selain melakukan terapi diatas, diharapkan ibu hamil memeriksakan kehamilannnya seminggu sekali ke tenaga kesehatan terdekat, untuk mengontrol tekanan darahnya, hingga benar-benar stabil. Tekanan darah normal pada ibu hamil adalah 130/80. Jika lebih dari itu bisa dikatakan ibu mengalami Pre-eklamsia (masa sebelum terjadinya eklamsia/gejala eklamsia) dan harus segera ditindaklanjuti agar tidak sampai terjadi eklamsia.

Ada beberapa obat yang bisa dikonsumsi untuk ibu hamil yang mengalami eklamsia agar tidak terjadi kejang saat menghadapi persalinan. Jenis obat ini bisa anda konsultasikan ke dokter/bidan/tenaga kesehatan yang menangani anda.

Jika tidak segera ditangani, Eklamsia bisa menyebabkan kematian pada bayi maupun ibu hamil pada saat melahirkan. Disarankan ibu hamil dengan eklamsia harus melahirkan dengan tenaga kesehatan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.


1 komentar:

Unknown mengatakan...

apakah penderita elkamsi otomatis terkena penyakit ginjal,hepatitis setelah sesar walaupun sebelumnya penderita tdk mempunyai penyakit tersebut???

Posting Komentar